Mari Kenali Omset, Cara Menghitung Omset Penjualan, Hingga Cara Meningkatkannya
Barangku.id - Dalam melakukan usaha, beberapa perhitungan harus dilakukan. Tujuannya adalah untuk bisa memantau hasil usaha serta untung ruginya. Salah satunya adalah dengan menghitung omset. Pengusaha tentu harus mengetahui cara menghitung omset penjualan untuk melakukan penghitungan rutin.
Pentingnya penghitungan omset tentu tak terlepas dari manfaat yang dibawa oleh omset. Pengusaha akan mengetahui progress penjualannya melalui omset yang didapatkan. Untuk pengusaha baru atau yang baru akan membuka usaha tentunya hal ini masih asing. Jadi, mari simak pembahasan lengkapnya.
Sebelum mengetahui cara menghitung omset penjualan, pahami dulu apa sebenarnya omset itu sendiri. Dengan begitu, pengusaha akan memahami konsep omset dalam penggunaannya. Terlebih lagi, dalam penjualan akan ada lebih banyak lagi istilah yang akan digunakan.
Istilah omset digunakan untuk mendefinisikan keuntungan sebuah penjualan sebelum dikurangi dengan biaya belanja. Omset bisa dikatakan dengan laba kotor sehingga bukan berupa keuntungan yang didapatkan. Banyak yang mengira bahwa omset sama dengan keuntungan yang didapatkan.
Nyatanya, dalam penghitungan omset, biaya belanja masih ada di dalamnya. Perlu dilakukan penghitungan tambahan dengan mengurangi sejumlah biaya belanja, baru akan didapatkan keuntungan. Dari sini, sudah jelas bukan mengapa omset disebut juga dengan laba kotor penjualan.
Penghitungan omset dilakukan dengan rumus:
Harga jual barang x jumlah barang terjual = omset penjualan/ laba kotor. Melihat rumus yang digunakan maka, untuk menghitung omset pengusaha cukup memasukkan harga jual barang serta jumlah barang yang terjual.
Contohnya, perusahaan x menjual keripik buah dengan harga 30 ribu per kilogramnya. Kemudian sesuai data, keripik buah terjual sebanyak 50 kilogram.
Penghitungan:
harga jual barang x jumlah barang terjual
= 30000 x 50 = 1500000
Karena harga yang digunakan adalah harga jual maka, sudah tentu ada biaya modal dan produksi yang ada di dalamnya.
Dari penghitungan laba kotor ini, pengusaha tinggal mengakumulasikannya dengan biaya modal yang dikeluarkan.Dapat terlihat pula jumlah keuntungan yang dihasilkan dari setiap penjualan.
Pendapatan dari penjualan keseluruhan adalah laba kotor dari sebuah penjualan yang kemudian dilakukan penghitungan untuk mendapatkan laba bersih. Dengan hal ini, omset juga bisa digunakan untuk penyusunan laporan penghitungan laba dan rugi penjualan.
Dari penghitungan ini, pengusaha akan mendapatkan gambaran penjualan yang dilakukan. Pengusaha akan lebih mudah untuk mengetahui apakah usaha memberikan keuntungan, ataukah ada yang harus ditingkatkan.
Hal ini menentukan investasi yang mungkin dilakukan oleh perusahaan juga. Jika omset menunjukkan hasil yang bagus tentunya pengusaha akan memiliki kemungkinan lebih untuk melakukan investasi. Jumlah investasi juga bisa digambarkan dari hasil penghitungan omset yang dilakukan.
Karenanya, pengusaha wajib melakukan evaluasi pada pelayanan. Jika ada kritik dan saran yang masuk tentu akan lebih baik. Dengan begitu, pelayanan yang diberikan bisa ditingkatkan untuk memuaskan pelanggan.
Selain itu, terbatasnya jenis produk yang ditawarkan juga bisa menjadi penyebab kecilnya omset yang dihasilkan. Jenis produk terbatas tentu akan membatasi keperluan pelanggan terhadap barang tersebut. Pelanggan juga bisa saja merasa bosan. Karenanya, pertimbangkan kemunculan jenis produk baru.
Demikianlah sekilas pembahasan tentang omset dalam penjualan. Mengingat pentingnya keberadaan omset dalam penjualan maka, pengusaha wajib mengetahui cara menghitung omset penjualan. Setelahnya, pengusaha juga bisa melakukan upaya-upaya untuk membuat omset semakin tinggi.
Pentingnya penghitungan omset tentu tak terlepas dari manfaat yang dibawa oleh omset. Pengusaha akan mengetahui progress penjualannya melalui omset yang didapatkan. Untuk pengusaha baru atau yang baru akan membuka usaha tentunya hal ini masih asing. Jadi, mari simak pembahasan lengkapnya.
Apa Itu Omset?
Cara hitung omset penjualan |
Sebelum mengetahui cara menghitung omset penjualan, pahami dulu apa sebenarnya omset itu sendiri. Dengan begitu, pengusaha akan memahami konsep omset dalam penggunaannya. Terlebih lagi, dalam penjualan akan ada lebih banyak lagi istilah yang akan digunakan.
Istilah omset digunakan untuk mendefinisikan keuntungan sebuah penjualan sebelum dikurangi dengan biaya belanja. Omset bisa dikatakan dengan laba kotor sehingga bukan berupa keuntungan yang didapatkan. Banyak yang mengira bahwa omset sama dengan keuntungan yang didapatkan.
Nyatanya, dalam penghitungan omset, biaya belanja masih ada di dalamnya. Perlu dilakukan penghitungan tambahan dengan mengurangi sejumlah biaya belanja, baru akan didapatkan keuntungan. Dari sini, sudah jelas bukan mengapa omset disebut juga dengan laba kotor penjualan.
Cara Menghitung Omset
Setelah mengetahui apa itu omset, pengusaha juga wajib untuk mengetahui cara menghitung omset penjualan. Dengan mengerti cara penghitungannya maka, pengusaha tentu akan bisa mengetahui omset perdagangan produk yang dilakukan.
Penghitungan omset dilakukan dengan rumus:
Harga jual barang x jumlah barang terjual = omset penjualan/ laba kotor. Melihat rumus yang digunakan maka, untuk menghitung omset pengusaha cukup memasukkan harga jual barang serta jumlah barang yang terjual.
Contohnya, perusahaan x menjual keripik buah dengan harga 30 ribu per kilogramnya. Kemudian sesuai data, keripik buah terjual sebanyak 50 kilogram.
Penghitungan:
harga jual barang x jumlah barang terjual
= 30000 x 50 = 1500000
Karena harga yang digunakan adalah harga jual maka, sudah tentu ada biaya modal dan produksi yang ada di dalamnya.
Pentingnya Penghitungan Omset
Tentunya para pengusaha pemula bertanya-tanya, mengapa penghitungan omset menjadi sangat penting dalam sebuah penjualan. Hal ini tentu dilihat dari pentingnya penghitungan omset. Dengan cara menghitung omset penjualan dan manfaat yang lumayan penting seperti berikut ini, tak heran omset penting untuk diketahui.
Baca juga: Syarat membuat NPWP usaha kecil
1. Penghitungan Pendapatan Kotor
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa omset adalah pendapatan atau laba kotor. Dari penghitungan laba kotor ini, pengusaha akan bisa mengetahui seberapa besar penjualannya dalam jangka waktu tertentu.
Dari penghitungan laba kotor ini, pengusaha tinggal mengakumulasikannya dengan biaya modal yang dikeluarkan.Dapat terlihat pula jumlah keuntungan yang dihasilkan dari setiap penjualan.
2. Penghitungan Laba Rugi
Setelah mengetahui laba kotor dari penjualan, pengusaha akan bisa melakukan banyak analisis lanjutan. Salah satunya adalah penghitungan atau analisis terhadap laba atau ruginya sebuah penjualan.Pendapatan dari penjualan keseluruhan adalah laba kotor dari sebuah penjualan yang kemudian dilakukan penghitungan untuk mendapatkan laba bersih. Dengan hal ini, omset juga bisa digunakan untuk penyusunan laporan penghitungan laba dan rugi penjualan.
3. Mendapatkan Gambaran Penjualan
Keseluruhan penjualan akan didapatkan dari penghitungan yang dilakukan. Omset, laba, rugi, dan masih banyak lagi. Karenanya, penghitungan seperti ini harus dilakukan dalam sebuah usaha.Dari penghitungan ini, pengusaha akan mendapatkan gambaran penjualan yang dilakukan. Pengusaha akan lebih mudah untuk mengetahui apakah usaha memberikan keuntungan, ataukah ada yang harus ditingkatkan.
4. Kontrol Pengeluaran Perusahaan
Omset juga bisa menjadi gambaran dari keadaan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini karena keuangan dan anggaran belanja perusahaan tentu berasal dari keuntungan yang didapatkan.Ketika omset menunjukkan angka yang rendah maka, perusahaan bisa melakukan kontrol terhadap pengeluaran. Jika sedang menunjukkan angka yang tinggi, perusahaan memiliki sedikit celah untuk melakukan belanja.
5. Membaca Peluang Investasi
Dari omset yang dihitung, akan diketahui seberapa besar penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan juga akan mengetahui berapa keuntungan dan berapa jumlah penyimpanan yang bisa dilakukan.Hal ini menentukan investasi yang mungkin dilakukan oleh perusahaan juga. Jika omset menunjukkan hasil yang bagus tentunya pengusaha akan memiliki kemungkinan lebih untuk melakukan investasi. Jumlah investasi juga bisa digambarkan dari hasil penghitungan omset yang dilakukan.
Cara Menaikkan Omset
Setelah mengikuti cara menghitung omset penjualan, akan didapatkan gambaran hasil penjualan. Jika ternyata omset tak menggambarkan keuntungan, tentunya pengusaha menginginkan peningkatan pada omset. Tenang saja karena ternyata omset bisa ditingkatkan dengan cara sebagai berikut:1. Melakukan Promosi
Rendahnya omset bisa disebabkan oleh rendahnya penjualan yang dilakukan oleh pengusaha. Karenanya, omset yang rendah bisa ditingkatkan dengan meningkatkan penjualan. Bagaimanakah caranya?Tentunya pengusaha bisa melakukan banyak promosi untuk produk yang dijual. Rendahnya penjualan bisa saja dikarenakan oleh produk yang belum banyak dikenal. Dengan melakukan promosi yang lebih gencar, produk akan lebih banyak diketahui oleh masyarakat.
2. Meningkatkan Kualitas Produk
Produk mengalami penjualan yang rendah bisa saja karena kualitas produk yang dijual masih sangat rendah. hal ini tentu membuat produk tidak diminati bahkan kalah dalam persaingan dengan produk lain yang serupa.Baca juga: Tips membuka usaha cucian mobil tanpa ribet
Karenanya, pengusaha bisa terus melakukan pengembangan agar produk memiliki kualitas terbaik. Hal ini biasa terjadi pada penjualan produk dengan jenis yang sudah banyak dipilih. Karenanya, tunjukkan peningkatan kualitas atau menonjolkan kelebihan yang dibawa oleh produk ini.
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Untuk produk yang dijual di gerai sendiri, pelayanan tentu akan menjadi pertimbangan pembeli. Jika pelayanan kurang baik maka, pelanggan akan mempertimbangkan berkali-kali untuk kembali membeli produk.Karenanya, pengusaha wajib melakukan evaluasi pada pelayanan. Jika ada kritik dan saran yang masuk tentu akan lebih baik. Dengan begitu, pelayanan yang diberikan bisa ditingkatkan untuk memuaskan pelanggan.
4. Memperluas Skala Pasar atau Jenis Produk
Omset dagang yang kecil bisa dikarenakan skala penjualan yang kecil. Dengan begitu, tidak banyak penjualan yang bisa dilakukan setiap harinya. Karenanya, pengusaha bisa mempertimbangkan untuk memperluas jangkauan pasar.Selain itu, terbatasnya jenis produk yang ditawarkan juga bisa menjadi penyebab kecilnya omset yang dihasilkan. Jenis produk terbatas tentu akan membatasi keperluan pelanggan terhadap barang tersebut. Pelanggan juga bisa saja merasa bosan. Karenanya, pertimbangkan kemunculan jenis produk baru.
Baca juga: Tips sukses menjalankan bisnis supplier
Hal ini akan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian. Pelanggan akan merasa diuntungkan dan produk layak dibeli. Tapi untuk menerapkan cara yang satu ini, perhatikan juga penghitungannya. Jangan sampai malah menimbulkan kerugian.
5. Memunculkan Penawaran dan Promosi Eksklusif
Yang terakhir adalah, pengusaha bisa memberikan penawaran dan promosi yang eksklusif. Penawaran yang bisa digunakan haruslah penawaran yang menguntungkan pelanggan. Misalnya, bonus yang akan didapatkan setiap pembelian dalam jumlah tertentu. Atau produk gratis pada pembelian tertentu.Hal ini akan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian. Pelanggan akan merasa diuntungkan dan produk layak dibeli. Tapi untuk menerapkan cara yang satu ini, perhatikan juga penghitungannya. Jangan sampai malah menimbulkan kerugian.
Demikianlah sekilas pembahasan tentang omset dalam penjualan. Mengingat pentingnya keberadaan omset dalam penjualan maka, pengusaha wajib mengetahui cara menghitung omset penjualan. Setelahnya, pengusaha juga bisa melakukan upaya-upaya untuk membuat omset semakin tinggi.