6 Kelemahan Usaha Gorengan dan Tips Untuk Meminimalisir Kerugian
Makanan sejenis gorengan, seperti risoles, tahu, dan bakwan memang sangat populer bagi kalangan masyarakat. Itulah sebabnya peluang usaha goreng aneka rasa memang tidak main-main. Sebelum memulai bisnis, pembaca perlu memahami kelemahan usaha gorengan agar dapat menentukan strategi terbaik sebagaimana pembahasan berikut:
Pemahaman tentang kelemahan usaha gorengan dapat digunakan untuk menganalisis apa saja upaya terbaik dalam memulai usaha. Dengan demikian, pebisnis dapat memahami resiko yang perlu ditempuh. Berikut beberapa kelemahan yang kerap ditemukan saat memulai usaha gorengan:
Kelemahan Usaha Gorengan
Kelemahan usaha gorengan yang wajib diketahui |
Pemahaman tentang kelemahan usaha gorengan dapat digunakan untuk menganalisis apa saja upaya terbaik dalam memulai usaha. Dengan demikian, pebisnis dapat memahami resiko yang perlu ditempuh. Berikut beberapa kelemahan yang kerap ditemukan saat memulai usaha gorengan:
1. Harga Bahan Baku Relatif Berubah-Ubah
Ada sejumlah bahan yang perlu disiapkan untuk membuat gorengan, misalnya tepung terigu, tauge, tahu, tempe, dan wortel. Makan gorengan juga erat kaitannya dengan cabai, sebab sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai rasa pedas. Termasuk ketika menyantap gorengan yang dibeli dari warung.Baca juga: Kreasi jualan pangsit goreng paling banyak digemari
Bahan baku yang sudah disebutkan di atas kerap kali mengalami perubahan harga pasar. Salah satunya harga cabai yang terkadang mengalami kenaikan drastis dari harga biasanya. Perubahan tersebut tentunya akan berpengaruh pada besar keuntungan yang diterima penjual.
Penyebabnya bisa karena sedang musim hujan, sehingga orang-orang enggan keluar rumah.Upaya meminimalisir resiko gorengan tidak habis terjual adalah dengan menyediakan stok tidak terlalu banyak.
Hal tersebut bisa diterapkan terutama bagi pebisnis yang baru membuka usahanya. Bisa juga dengan menggorengnya secara bertahap agar gorengan tetap nikmat.
Ketika ada banyak gorengan yang tersisa, hindari menggorengnya untuk kedua kali. Sebab, tindakan tersebut akan membuat rasa gorengan menjadi tidak enak. Meski pada akhirnya gorengan laku, tetapi cita rasa yang tidak enak akan membuat konsumen kecewa dan tidak berminat untuk membeli kedua kali.
Bahan baku yang sudah disebutkan di atas kerap kali mengalami perubahan harga pasar. Salah satunya harga cabai yang terkadang mengalami kenaikan drastis dari harga biasanya. Perubahan tersebut tentunya akan berpengaruh pada besar keuntungan yang diterima penjual.
2. Bila Gorengan Tidak Habis Seluruhnya, Maka Cita Rasanya Berkurang
Salah satu kelemahan usaha gorengan yaitu produk ini tidak tahan lama, sehingga bila tidak laku maka bisnis akan rugi. Resiko seperti ini tidak hanya terjadi pada gorengan saja, melainkan setiap usaha makanan jadi lainnya.Penyebabnya bisa karena sedang musim hujan, sehingga orang-orang enggan keluar rumah.Upaya meminimalisir resiko gorengan tidak habis terjual adalah dengan menyediakan stok tidak terlalu banyak.
Hal tersebut bisa diterapkan terutama bagi pebisnis yang baru membuka usahanya. Bisa juga dengan menggorengnya secara bertahap agar gorengan tetap nikmat.
Ketika ada banyak gorengan yang tersisa, hindari menggorengnya untuk kedua kali. Sebab, tindakan tersebut akan membuat rasa gorengan menjadi tidak enak. Meski pada akhirnya gorengan laku, tetapi cita rasa yang tidak enak akan membuat konsumen kecewa dan tidak berminat untuk membeli kedua kali.
Baca juga: Rekomendasi usaha kuliner yang menjanjikan modal kecil paling laris
Saat gorengan yang terjual hanya sedikit, maka hal tersebut akan menurunkan pendapatan yang dapat diraih penjual. Dengan omset yang sedikit, maka peluang usaha gorengan aneka rasa juga menurun. Kelemahan usaha gorengan memang cukup banyak, akan tetapi penjual harus tetap optimis saat berdagang.
Meski ada banyak penjual gorengan, akan tetapi cita rasa yang nantinya membedakan antara produk satu dengan lainnya. Di samping itu, ada kalanya konsumen akan memilih makanan dengan harga yang lebih terjangkau. Kecepatan penyajian juga menjadi salah satu poin lebih yang bisa diterapkan bagi pebisnis.
3. Keuntungan Relatif Kecil
Harga gorengan yang dijual pinggir jalan pada dasarnya tidak terlalu tinggi, mulai dari kisaran Rp700 hingga Rp2.000. Keuntungan yang diterima penjual biasanya separuh dari harganya. Misalnya untuk gorengan dengan harga Rp2.000 maka keuntungannya sebesar Rp500 sampai Rp1.000.Saat gorengan yang terjual hanya sedikit, maka hal tersebut akan menurunkan pendapatan yang dapat diraih penjual. Dengan omset yang sedikit, maka peluang usaha gorengan aneka rasa juga menurun. Kelemahan usaha gorengan memang cukup banyak, akan tetapi penjual harus tetap optimis saat berdagang.
4. Banyak Kompetitor Menjual Produk Serupa
Sebagaimana diketahui, ada banyak pebisnis yang menjual produk gorengan serupa. Adanya saingan bisnis merupakan sesuatu yang umum terjadi ketika memulai berdagang. Akan tetapi, pebisnis harus yakin peluang usaha gorengan aneka rasa tetap ada dan bisa diperoleh dengan usaha yang giat.Meski ada banyak penjual gorengan, akan tetapi cita rasa yang nantinya membedakan antara produk satu dengan lainnya. Di samping itu, ada kalanya konsumen akan memilih makanan dengan harga yang lebih terjangkau. Kecepatan penyajian juga menjadi salah satu poin lebih yang bisa diterapkan bagi pebisnis.
Baca juga: Tips memulai bisnis kerupuk seribuan yang menjanjikan
Kelemahan tersebut memang perlu dipikirkan lebih jauh, sebab untuk mengatasi masalah minyak goreng mahal tidak mungkin menjual gorengan dengan harga terlalu tinggi. Sebab, hal tersebut justru akan membuat konsumen ragu untuk membeli gorengan.
Pebisnis juga tidak boleh nekat mengganti minyak goreng dengan minyak bekas atau curah. Tindakan ini bisa membuat produk gorengan menurun kualitas rasanya. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pebisnis mempertaruhkan usaha karena hasil gorengan di bawah standar.
5. Harga Minyak Goreng Relatif Meningkat
Sebagaimana yang diketahui, seiring pergantian tahun harga minyak goreng kian meningkat. Bahkan bahan baku tersebut belakangan ini menjadi langka keberadaannya di pasar dan minimarket. Dalam memulai usaha gorengan, minyak goreng merupakan bahan yang harus tersedia.Kelemahan tersebut memang perlu dipikirkan lebih jauh, sebab untuk mengatasi masalah minyak goreng mahal tidak mungkin menjual gorengan dengan harga terlalu tinggi. Sebab, hal tersebut justru akan membuat konsumen ragu untuk membeli gorengan.
Pebisnis juga tidak boleh nekat mengganti minyak goreng dengan minyak bekas atau curah. Tindakan ini bisa membuat produk gorengan menurun kualitas rasanya. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pebisnis mempertaruhkan usaha karena hasil gorengan di bawah standar.
6. Bahan Baku Tidak Tahan Dalam Waktu Lama
Tidak hanya produk gorengan yang tidak tahan lama, akan tetapi hal ini juga terjadi pada bahan baku yang digunakan. Saat sudah seharian bahan tidak kunjung dimasak maka akan segera basi. Meski dimasukkan dalam kulkas, bahan-bahan tersebut akan menurun kualitasnya dan tidak enak saat dimasak.Baca juga: Tips menjalankan bisnis kebab modal minim
Tempat yang ramai dikunjungi menjadi pilihan yang bagus untuk memulai usaha gorengan. Apabila usaha yang dijalankan sudah cukup laris, maka pebisnis dapat membuka cabang baru di tempat lain yang sama-sama strategis. Sebab, lokasi dagang sangat berpengaruh pada penjualan.
Tips Meminimalisir Kelemahan Usaha Gorengan
Sebagaimana dijelaskan di atas, ada banyak kelemahan usaha gorengan yang patut dijadikan pertimbangan. Hal tersebut sebaiknya dapat dijadikan sebagai motivasi dalam membangun usaha. Berikut tips meminimalisir kelemahan dalam berjualan gorengan yang bisa diterapkan:1. Mencari Lokasi Jualan Strategis
Berjualan gorengan tidak hanya efektif dilakukan di pasar, alun-alun, dan pusat kota. Sebab, banyak lokasi strategis yang bisa dipakai untuk memulai usaha gorengan. Misalnya di depan alfamart, indomaret, toko baju, dan di depan rumah sakit.Tempat yang ramai dikunjungi menjadi pilihan yang bagus untuk memulai usaha gorengan. Apabila usaha yang dijalankan sudah cukup laris, maka pebisnis dapat membuka cabang baru di tempat lain yang sama-sama strategis. Sebab, lokasi dagang sangat berpengaruh pada penjualan.
Baca juga: Begini cara bisnis ayam geprek yang perlu diketahui
Salah satu upaya menyajikan gorengan berkualitas yaitu dengan memastikan minyak goreng hanya digunakan maksimal 3 kali. Sebab, hal ini sangat mempengaruhi rasa makanan. Minyak yang sudah dipakai berkali-kali memicu rasa tidak enak pada tenggorokan, seperti rasa gatal dan berujung batuk.
Selain itu, sebisa mungkin penjual menghindari tambahan pengawet ketika menjual gorengan. Konsumsi gorengan dengan bahan pengawet justru membahayakan tubuh dan memicu resiko kanker. Gunakanlah resep gorengan yang aman agar konsumen tidak ragu untuk membeli gorengan.
2. Menyediakan Gorengan Unik yang Belum Banyak Saingan
Peluang usaha gorengan aneka rasa harus diimbangi dengan inovasi berbagai produk makanan, meskipun produk tersebut sudah banyak dijual pedagang. Misalnya dengan membuat gorengan dengan bentuk yang unik, sehingga terlihat menawan. Untuk warna gorengan yang bagus, hindari menggorengnya berkali-kali.3. Tawarkan Gorengan Berkualitas
Produk yang berkualitas bisa diperoleh dengan pemilihan bahan serta teknik menggoreng yang baik. Penjual juga perlu memastikan bahwa gorengan tersebut aman dikonsumsi masyarakat. Dengan demikian, produk gorengan dapat bersaing dengan kompetitor yang menjual makanan serupa.Salah satu upaya menyajikan gorengan berkualitas yaitu dengan memastikan minyak goreng hanya digunakan maksimal 3 kali. Sebab, hal ini sangat mempengaruhi rasa makanan. Minyak yang sudah dipakai berkali-kali memicu rasa tidak enak pada tenggorokan, seperti rasa gatal dan berujung batuk.
Selain itu, sebisa mungkin penjual menghindari tambahan pengawet ketika menjual gorengan. Konsumsi gorengan dengan bahan pengawet justru membahayakan tubuh dan memicu resiko kanker. Gunakanlah resep gorengan yang aman agar konsumen tidak ragu untuk membeli gorengan.
Baca juga: Kiat sukses usaha kuliner agar makin laris manis
Peran kebersihan sangat penting dalam bisnis makanan, sebab banyak juga konsumen yang lebih mementingkan kebersihan dibandingkan rasa. Apabila gorengan tersebut sudah higienis, maka konsumen tidak akan ragu untuk membeli dan menikmatinya langsung di lokasi jualan.
Demikian pembahasan tentang kelemahan usaha gorengan yang patut diketahui supaya bisa memanfaatkan peluang usaha gorengan aneka rasa dengan tepat. Adanya beberapa kelebihan seperti di atas bukanlah hambatan untuk memulai usaha. Dengan adanya inovasi maka gorengan yang dijual akan semakin banyak menarik konsumen.
Terimakasih sudah membaca di Barangku.id. Semoga bermanfaat.
4. Jaga Kebersihan Lokasi
Meski memulai usaha gerobak, akan tetapi aspek kebersihan tidak boleh terlewatkan. Sebab biasanya produksi gorengan juga berada dalam satu gerobak, sehingga konsumen juga akan melihat proses memasak. Dari sinilah penjual perlu memastikan seluruh proses pembuatan gorengan terjamin kebersihannya.Peran kebersihan sangat penting dalam bisnis makanan, sebab banyak juga konsumen yang lebih mementingkan kebersihan dibandingkan rasa. Apabila gorengan tersebut sudah higienis, maka konsumen tidak akan ragu untuk membeli dan menikmatinya langsung di lokasi jualan.
5. Memulai Usaha Gorengan kekinian
Kreativitas dalam menjual gorengan bisa dengan memulai usaha gorengan kekinian. Misalnya bila di daerah tersebut usaha gorengan bakwan, tahu, dan tempe goreng sudah terlalu banyak. Maka penjual bisa membuat menu lain, seperti martabak mini, pisang nugget, susu goreng, dan sebagainya.Demikian pembahasan tentang kelemahan usaha gorengan yang patut diketahui supaya bisa memanfaatkan peluang usaha gorengan aneka rasa dengan tepat. Adanya beberapa kelebihan seperti di atas bukanlah hambatan untuk memulai usaha. Dengan adanya inovasi maka gorengan yang dijual akan semakin banyak menarik konsumen.
Terimakasih sudah membaca di Barangku.id. Semoga bermanfaat.